Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VII/ I
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan )
Standar Kompetensi : 6. Memahami Tata Cara salat
Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan salat wajib
6.2. Mempraktikan shalat wajib
Indikator :
6.1.1. Menjelaskan pengertian salat
6.1.2. Menyebutkan dasar perintah salat (dalil naqli)
6.1.3. Menyebutkan syarat wajib salat
6.1.4. Menyebutkan syarat sah salat
6.1.5. Menyebutkan rukun salat
6.1.6. Menyebutkan sunah-sunah dalam salat
6.1.7. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan salat
6.2.1. Menyebutkan cara melaksanakan salat
6.2.2. Memperagakan tata cara salat
6.2.3. Menyebutkan hikmah salat wajib
I. Tujuan pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan pengertian salat.
- Siswa dapat menyebutkan dalil naqli atau dasar perintah salat.
- Siswa dapat menyebutkan syarat wajib, syarat sah, rukun, sunah, dan hal-hal yang membatalkan salat.
- Siswa dapat menyebutkan cara melaksanakan salat.
- Siswa dapat memperagakan tata cara salat.
Sholat merupakan rukun islam yang ke dua yang wajib dipenuhi setiap umat muslim terkecuali ada udzur yang dibenarkan oleh syar’i dan itupun yang mendapatkan udzur hanya wanita yang sedang haidh, habis melahirkan dan nifas.
Bagi mereka yang hilang akal dan hilang ingatan tetap wajib
mengqodho’nya apabila ia sudah mulai sadar.
Sebagai umat muslim wajib melakukan sholat lima waktu dengan
beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Diantaranya :
A.
Yang
harus dipenuhi dalam sholat.
1.
Suci
: saat sholat seseorang harus dalam keadaan suci (bebas dari hadas besar dan
hadas kecil) selain itu ia juga harus memilih pakaian dan tempat yang bersih
dan suci.
2.
Menghadap
kiblat : dengan penuh keyakinan ia berada di hadapan alloh secara langsung.
3.
Menutup
aurot : aurot pria mulai dari pusar hingga lutut sedang untuk wanita adalah
seluruh tubuh terkecuali telapak tangan dan muka / wajah.
4.
Telah
memasukki waktu sholat : bila waktunya sholat dhuhur maka ia sholat dhuhur dan
ia tidak sholat ashar, terkecuali ada udzur maka ia boleh menjama’nya antara
sholat dhuhur dengan sholat ashar (menjama’nya).
B.
Rukun
sholat.
1.
Niat.
Niat tidaklah harus diucap melainkan cukup di dalam hati.
2.
Berdiri
dalam sholat bagi yang mampu, bagi yang tidak mampu boleh dengan duduk atau
berbaring.
3.
Takbirotul
ihrom yaitu dengan membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan setinggi
telinga atau pundak pada saat akan memulai sholat.
4.
Membaca
surat al-fatihah di setiap roka’at.
5.
Rukuk
dengan membungkukkan badan, punggung sejajar, pandangan lurus ke tempat sujud
dan tangan di atas lutut.
6.
I’tidal,
yaitu kembali bangkit dari rukuk.
7.
Sujud.
8.
Duduk
diantara dua sujud.
9.
Bangun
dari sujud untuk melanjutkan ke roka’at berikutnya.
10.
Tuma’ninah
dalam rukuk sujud dan duduk diantara dua sujud.
11.
Tasyahud
akhir.
12.
Duduk
tasyahud akhir.
13.
Membaca
sholawat dalam tasyahud akhir.
14.
Melakukan
hal di atas dengan tertib atau urut.
C.
Sunnah
sholat.
1.
Mengangkat
tangan di setiap bangkit dari sujud (pada roka’at ganjil), akan rukuk dan akan
sujud.
2.
Membaca
do’a istifah atau iftitah.
3.
Membaca
ta’awud sebelum membaca surat al-fatihah.
4.
Membaca
ta’amin saat usai membaca surat al-fatihah.
5.
Membaca
ayat-ayat dalam al-qur’an.
6.
Meletakkan
tangan saat rukuk.
7.
Pandangan
kea rah tempat sujud.
D.
Wajib
di dalam sholat.sujud sahwi.
1.
Membaca
takbir selain takbirotul ihrom atau disetiap gerakan, kecuali bangkit dari
rukuk.
2.
Membaca
takbir disetiap perpindahan rukun sholat.
3.
Membaca
……………… dalam rukuk.
4.
Membaca
………………. Saat bangkit dari rukuk (khusus bagi imam dan bagi seseorang yang sholat
sendirian).
5.
Membaca
do’a saat i’tidal.
6.
Membaca
………………. Saat sujud.
7.
Membaca
……………. Saat duduk diantara dua sujud.
8.
Duduk
tasyahud awal pada sholat yang lebih dari dua roka’at.
9.
Membaca
dp’a tasyahud awal.
Apabila salah satu syarat wajib tersebut terlewati secara tidak
sengaja maka wajib baginya sujud syahwi, apabila disengaja maka ia tidak sah
sholatnya.
E.
Yang
membatalkan sholat.
1.
Segala
hal yang membatalkan wudlu sudah tentu membatalkan sholat.
2.
Berbicara.
3.
Tertawa.
4.
Makan
atau minum.
5.
Melakukan
gerakan di luar gerakan sholat terkecuali ada udzur yang dibenarkan oleh
syar’i.
6.
Aurotnya
tersingkap.
7.
Menambah
atau mengurangi gerakan sholat dengan sengaja.
8.
Mendahului
imam dengan sengaja saat sholat berjama’ah.
F.
Makruh
dalam sholat.
1.
Memejamkan
mata.
2.
Mengalihkan
pandangan tanpa ada keperluan yang jelas.
3.
Meletakkan
lengan di lantai saat sujud.
G.
Macam-macam
sholat wajib dan waktunya.
Sholat wajib merupakan perwujudan rukun islam ke dua setelah
syahadat, semua pasti mengetahui apa saja yang termasuk sholat wajib yang
terdiri atas :
1.
Shubuh:
waktunya setelah terbit fajar sebelum terbit matahari.
2.
Dhuhur
: setelah matahari sedikir tergelincir dari tengah atau sedikit condong
kebarat.
3.
Ashar
: setelah matahari benar-benar condong hingga sebelum terbenam.
4.
Maghrib
: ketika matahar mulai terbenam.
5.
Isya’
; pada saat baying-bayang cahaya matahari benar-benar hilang.
H.
Tata
cara sholat.
1.
Takbirotul
ihkrom.
Takbirotul ihrom yaitu dengan membaca takbir ( أَللّهُ أَكْبَرُ ) sambil mengangkat
kedua tangan setinggi telinga atau pundak pada saat akan memulai sholat.
2.
Do’a
istifah atau iftitah : tangan bersedekap, yaitu tangan kanan di atas tangan
kiri, jari tengah dan jari jempol tangan kanan menjepit pergelangan tangan kiri
lalu ditaruh di dada atau di atas pusar seraya membaca :
اَ الَلّهُمَّ بَا عِدْ
بَيْنِيْ ؤَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتِ بَيْنِ
الْمَشءرشقِؤَلْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّ
اَلثذَؤْبُ الاَْبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ. اللَهُمَ اَغْسِلْ خَطَايَابِالْمَاءِ
ؤَالقَلْجِ ؤَالْبَرَدِ.'
3.
Membaca
ta’awud.
اَعُؤذُبِألَّلهِ مِنَ ا لشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ
4.
Membaca
basmalah.
ÉÇ
ÉOŠÏm§9$#
`»uH÷q§9$#«!$#
Oó¡Î0
5.
Membaca
surat al-fatihah.
6.
Membaca
ta’amin.
أَمِيْنَ
7.
Membaca
ayat-ayat al-qur’an:
surat atau ayat di sini bebas sesuai pilihan
dan kemampuan masing-masing.
8.
Takbir
menjelang rukuk : bacaannya seperti takbir biasa dan juga melakukan gerakkan
mengangkat tangan setinggi pundak atau telinga.
9.
Ruku’
: badan membungkuk, antara punggung dan kepala sejajar dan pandangan lurus ke
tempat sujud dengan tumakninah sambil membaca :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
10. Bangun dari ruku’ : dengan posisi tegak berdiri selayaknya waktu takbir
lalu membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَ هُ .
11. Do’a ‘iktidal : posisi tubuh tetap berdiri tegak namun tidak
sedekap lalu membaca do’a:
رَبّنَاؤَلَكَ
الْحَمْدُ مِلْ ءَالسَّمَاؤَاتِ ؤًَلاَْرضِ ؤَمَا بَيْنَهُمَا، ؤَمِلْءَمَا شِءْتَ
مِنْ شَيْءٍبَعْدُاَهْلَ الثْنَاءِ ؤَالْمَجْدِ،
Dan dilanjutkan takbir untuk sujud.
12. Sujud : sujud adalah gerakan berlutut mencium lantai dan terdapat
tujuh tulang yang harus menempel pada lantai yaitu kaki (jempol memanjat),
tulang lutut (dengkul bhs jawa), tapak tangan dan batang hidung.
Di dalam sujud posisi siku-siku diangkat dan telapak tangan sejajar
telinga atau di atas pundak.
Sambil sujud seraya membaca :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الاَْعْلَيْ
13. Duduk diantara dua sujud : setelah sujud maka membaca takbir untuk
duduk lalu membaca :
اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ؤَارَّحْمَنِيْ ؤَاجْبُرْنِيْ ؤَاحْدِِنِيْ
ؤًارْزُقْنِيْ
Kemudian dilanjutkan sujud yang kedua yang didahului dengan membaca
takbir dan membaca sebagaimana sujud di atas.
Setelah sujud kedua maka untuk roka’at pertama berakhir dan
dilanjutkan dengan mengulang gerakan sholat sebelumnya untuk memasuki roka’at
kedua.
Pada roka’at kedua bila telah sampai dengan sujud kedua maka
gerakan selanjutnya adalah duduk tahiyyat.
14. Duduk tahiyat : duduk tahiyat dapat dibedakan atas dua macam dengan
syarat berbeda, apabila sholatnya hanya terdiri dari dua roka’at saja maka
posisi duduknya telapak kaki kiri dihamparkan disela-sela kaki kanan, kaki
kanan dalam posisi jinjit dan telapak kaki kanan berdiri. Pantat duduk di
belakang telapak kaki kiri atau bekas geseran kaki kiri.
Bila sholatnya terdiri lebih dari dua roka’at maka duduk pada
tahiyyatnya adalah pantat duduk di atas telapak kaki kiri, terkecuali sholat
witir yang dikerjakan tiga roka’at atau lebih maka tidak duduk tahiyyat pada
roka’at kedua.
Di dalam tahiyyat posisi badan tegak dan pandangan lurus ke tempat
sujud sambil membaca :
أَلتَّحِيَاتُ للِّهِ ؤَالصّلَؤَاتُ ؤَالطَّيِّبَاتُ،السَّلاَمُ
عَلَيْكَ اَيُّهَاالنَّبِيُّ ؤَرَحْمَةُ اللَّهِ ؤَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ
عَلَيْنَا ؤَعَلَي عِبَادِاللَّهِ الصَالِحِيْنَاَشْهَدُاَن
لاَأِلََهَأِلاَّاَللَّهُ ؤَاَلشَذهَدَاَنَّ مَحَمَّدًاعَبْدُهُؤَرَسُؤْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ ؤًسَلَّمْ عَلَي مُحَمََّدٍ ؤَعَلَي أَلِ
مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَذيْتَ عَلَي اَلِِ أِبْراَحِيْمَ، ؤَبَارِكْ عَلَي مُحَمَّدٍ
ؤَعَلَي أَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَابَارَكْتَ عَلَي أَلِ أِبْرَاحِيْمَ، فِي
الْعَالَمِيْنََ أِنَّكِ حَمِيْدٌ.
Setelah membaca do’a tahiyyat maka untuk sholat yang terdiri lebih
dari dua roka’at maka melanjutkan sholat
pada roka’at berikutnya dengan gerakan mengulang gerakan di atas, sedang sholat
yang hanya dua roka’at maka diakhiri dengan membaca salam.
15. Salam : salam merupakan akhir dari gerakan sholat dengan membaca :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ ؤَرَحْمَةُّاللَّهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
ؤَرَحْمَةُّاللَّهِ" حَتَّي يُرَي بَيَا ضُخَدذِهِ.
Setelah membaca salam yang pertama maka ia menoleh ke kanan dan
pada salam ke dua maka ia menoleh ke kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar