Kamis, 22 Mei 2014

SHOLAT WAJIB

Mata pelajaran             : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester            : VII/ I
Alokasi waktu             : 2 x 40 menit  (1 kali pertemuan )
Standar Kompetensi   : 6.   Memahami Tata Cara salat
Kompetensi Dasar     : 6.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan salat wajib
                                     6.2. Mempraktikan shalat wajib
Indikator                      :       
6.1.1. Menjelaskan pengertian salat
6.1.2. Menyebutkan dasar perintah salat (dalil naqli)
6.1.3. Menyebutkan syarat wajib salat
6.1.4. Menyebutkan syarat sah salat
6.1.5. Menyebutkan rukun salat
6.1.6. Menyebutkan sunah-sunah dalam salat
6.1.7. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan salat
6.2.1. Menyebutkan cara melaksanakan salat
6.2.2. Memperagakan tata cara salat
6.2.3. Menyebutkan hikmah salat wajib

I. Tujuan pembelajaran
  1. Siswa dapat menjelaskan pengertian salat.
  2. Siswa dapat menyebutkan dalil naqli atau dasar perintah salat.
  3. Siswa dapat menyebutkan syarat wajib, syarat sah, rukun, sunah, dan hal-hal yang membatalkan salat.
  4. Siswa dapat menyebutkan cara melaksanakan salat.
  5. Siswa dapat memperagakan tata cara salat.










Sholat merupakan rukun islam yang ke dua yang wajib dipenuhi setiap umat muslim terkecuali ada udzur yang dibenarkan oleh syar’i dan itupun yang mendapatkan udzur hanya wanita yang sedang haidh, habis melahirkan dan nifas.
Bagi mereka yang hilang akal dan hilang ingatan tetap wajib mengqodho’nya apabila ia sudah mulai sadar.
Sebagai umat muslim wajib melakukan sholat lima waktu dengan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Diantaranya :
A.           Yang harus dipenuhi dalam sholat.
1.      Suci : saat sholat seseorang harus dalam keadaan suci (bebas dari hadas besar dan hadas kecil) selain itu ia juga harus memilih pakaian dan tempat yang bersih dan suci.
2.      Menghadap kiblat : dengan penuh keyakinan ia berada di hadapan alloh secara langsung.
3.      Menutup aurot : aurot pria mulai dari pusar hingga lutut sedang untuk wanita adalah seluruh tubuh terkecuali telapak tangan dan muka / wajah.
4.      Telah memasukki waktu sholat : bila waktunya sholat dhuhur maka ia sholat dhuhur dan ia tidak sholat ashar, terkecuali ada udzur maka ia boleh menjama’nya antara sholat dhuhur dengan sholat ashar (menjama’nya).
B.            Rukun sholat.
1.         Niat. Niat tidaklah harus diucap melainkan cukup di dalam hati.
2.         Berdiri dalam sholat bagi yang mampu, bagi yang tidak mampu boleh dengan duduk atau berbaring.
3.         Takbirotul ihrom yaitu dengan membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan setinggi telinga atau pundak pada saat akan memulai sholat.
4.         Membaca surat al-fatihah di setiap roka’at.
5.         Rukuk dengan membungkukkan badan, punggung sejajar, pandangan lurus ke tempat sujud dan tangan di atas lutut.
6.         I’tidal, yaitu kembali bangkit dari rukuk.
7.         Sujud.
8.         Duduk diantara dua sujud.
9.         Bangun dari sujud untuk melanjutkan ke roka’at berikutnya.
10.     Tuma’ninah dalam rukuk sujud dan duduk diantara dua sujud.
11.     Tasyahud akhir.
12.     Duduk tasyahud akhir.
13.     Membaca sholawat dalam tasyahud akhir.
14.     Melakukan hal di atas dengan tertib atau urut.
15.     Salam.
C.            Sunnah sholat.
1.      Mengangkat tangan di setiap bangkit dari sujud (pada roka’at ganjil), akan rukuk dan akan sujud.
2.      Membaca do’a istifah atau iftitah.
3.      Membaca ta’awud sebelum membaca surat al-fatihah.
4.      Membaca ta’amin saat usai membaca surat al-fatihah.
5.      Membaca ayat-ayat dalam al-qur’an.
6.      Meletakkan tangan saat rukuk.
7.      Pandangan kea rah tempat sujud.
D.           Wajib di dalam sholat.sujud sahwi.
1.      Membaca takbir selain takbirotul ihrom atau disetiap gerakan, kecuali bangkit dari rukuk.
2.      Membaca takbir disetiap perpindahan rukun sholat.
3.      Membaca ……………… dalam rukuk.
4.      Membaca ………………. Saat bangkit dari rukuk (khusus bagi imam dan bagi seseorang yang sholat sendirian).
5.      Membaca do’a saat i’tidal.
6.      Membaca ………………. Saat sujud.
7.      Membaca ……………. Saat duduk diantara dua sujud.
8.      Duduk tasyahud awal pada sholat yang lebih dari dua roka’at.
9.      Membaca dp’a tasyahud awal.
Apabila salah satu syarat wajib tersebut terlewati secara tidak sengaja maka wajib baginya sujud syahwi, apabila disengaja maka ia tidak sah sholatnya.
E.            Yang membatalkan sholat.
1.      Segala hal yang membatalkan wudlu sudah tentu membatalkan sholat.
2.      Berbicara.
3.      Tertawa.
4.      Makan atau minum.
5.      Melakukan gerakan di luar gerakan sholat terkecuali ada udzur yang dibenarkan oleh syar’i.
6.      Aurotnya tersingkap.
7.      Menambah atau mengurangi gerakan sholat dengan sengaja.
8.      Mendahului imam dengan sengaja saat sholat berjama’ah.
F.             Makruh dalam sholat.
1.      Memejamkan mata.
2.      Mengalihkan pandangan tanpa ada keperluan yang jelas.
3.      Meletakkan lengan di lantai saat sujud.
G.           Macam-macam sholat wajib dan waktunya.
Sholat wajib merupakan perwujudan rukun islam ke dua setelah syahadat, semua pasti mengetahui apa saja yang termasuk sholat wajib yang terdiri atas :
1.      Shubuh: waktunya setelah terbit fajar sebelum terbit matahari.
2.      Dhuhur : setelah matahari sedikir tergelincir dari tengah atau sedikit condong kebarat.
3.      Ashar : setelah matahari benar-benar condong hingga sebelum terbenam.
4.      Maghrib : ketika matahar mulai terbenam.
5.      Isya’ ; pada saat baying-bayang cahaya matahari benar-benar hilang.
H.           Tata cara sholat.
1.      Takbirotul ihkrom.
Takbirotul ihrom yaitu dengan membaca takbir ( أَللّهُ أَكْبَرُ ) sambil mengangkat kedua tangan setinggi telinga atau pundak pada saat akan memulai sholat.
2.      Do’a istifah atau iftitah : tangan bersedekap, yaitu tangan kanan di atas tangan kiri, jari tengah dan jari jempol tangan kanan menjepit pergelangan tangan kiri lalu ditaruh di dada atau di atas pusar seraya membaca :
اَ الَلّهُمَّ بَا عِدْ  بَيْنِيْ ؤَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتِ بَيْنِ الْمَشءرشقِؤَلْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّ اَلثذَؤْبُ الاَْبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ. اللَهُمَ اَغْسِلْ خَطَايَابِالْمَاءِ ؤَالقَلْجِ ؤَالْبَرَدِ.'
3.      Membaca ta’awud.
اَعُؤذُبِألَّلهِ مِنَ ا لشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ
4.      Membaca basmalah.
ÉÇ ÉOŠÏm§9$# `»uH÷q§9$#«!$# Oó¡Î0
5.      Membaca surat al-fatihah.
6.      Membaca ta’amin.
أَمِيْنَ
7.      Membaca ayat-ayat al-qur’an:  surat atau ayat di sini bebas sesuai pilihan dan kemampuan masing-masing.
8.      Takbir menjelang rukuk : bacaannya seperti takbir biasa dan juga melakukan gerakkan mengangkat tangan setinggi pundak atau telinga.
9.      Ruku’ : badan membungkuk, antara punggung dan kepala sejajar dan pandangan lurus ke tempat sujud dengan tumakninah sambil membaca :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
10.  Bangun dari ruku’ : dengan posisi tegak berdiri selayaknya waktu takbir lalu membaca:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَ هُ .
11.  Do’a ‘iktidal : posisi tubuh tetap berdiri tegak namun tidak sedekap lalu membaca do’a:
 رَبّنَاؤَلَكَ الْحَمْدُ مِلْ ءَالسَّمَاؤَاتِ ؤًَلاَْرضِ ؤَمَا بَيْنَهُمَا، ؤَمِلْءَمَا شِءْتَ مِنْ شَيْءٍبَعْدُاَهْلَ الثْنَاءِ ؤَالْمَجْدِ،
Dan dilanjutkan takbir untuk sujud.
12.  Sujud : sujud adalah gerakan berlutut mencium lantai dan terdapat tujuh tulang yang harus menempel pada lantai yaitu kaki (jempol memanjat), tulang lutut (dengkul bhs jawa), tapak tangan dan batang hidung.
Di dalam sujud posisi siku-siku diangkat dan telapak tangan sejajar telinga atau di atas pundak.
Sambil sujud seraya membaca :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الاَْعْلَيْ
13.  Duduk diantara dua sujud : setelah sujud maka membaca takbir untuk duduk lalu membaca :
اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ؤَارَّحْمَنِيْ ؤَاجْبُرْنِيْ ؤَاحْدِِنِيْ ؤًارْزُقْنِيْ
Kemudian dilanjutkan sujud yang kedua yang didahului dengan membaca takbir dan membaca sebagaimana sujud di atas.
Setelah sujud kedua maka untuk roka’at pertama berakhir dan dilanjutkan dengan mengulang gerakan sholat sebelumnya untuk memasuki roka’at kedua.
Pada roka’at kedua bila telah sampai dengan sujud kedua maka gerakan selanjutnya adalah duduk tahiyyat.
14.  Duduk tahiyat : duduk tahiyat dapat dibedakan atas dua macam dengan syarat berbeda, apabila sholatnya hanya terdiri dari dua roka’at saja maka posisi duduknya telapak kaki kiri dihamparkan disela-sela kaki kanan, kaki kanan dalam posisi jinjit dan telapak kaki kanan berdiri. Pantat duduk di belakang telapak kaki kiri atau bekas geseran kaki kiri.
Bila sholatnya terdiri lebih dari dua roka’at maka duduk pada tahiyyatnya adalah pantat duduk di atas telapak kaki kiri, terkecuali sholat witir yang dikerjakan tiga roka’at atau lebih maka tidak duduk tahiyyat pada roka’at kedua.
Di dalam tahiyyat posisi badan tegak dan pandangan lurus ke tempat sujud sambil membaca :
أَلتَّحِيَاتُ للِّهِ ؤَالصّلَؤَاتُ ؤَالطَّيِّبَاتُ،السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَاالنَّبِيُّ ؤَرَحْمَةُ اللَّهِ ؤَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا ؤَعَلَي عِبَادِاللَّهِ الصَالِحِيْنَاَشْهَدُاَن لاَأِلََهَأِلاَّاَللَّهُ ؤَاَلشَذهَدَاَنَّ مَحَمَّدًاعَبْدُهُؤَرَسُؤْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ ؤًسَلَّمْ عَلَي مُحَمََّدٍ ؤَعَلَي أَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَذيْتَ عَلَي اَلِِ أِبْراَحِيْمَ، ؤَبَارِكْ عَلَي مُحَمَّدٍ ؤَعَلَي أَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَابَارَكْتَ عَلَي أَلِ أِبْرَاحِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنََ أِنَّكِ حَمِيْدٌ.
Setelah membaca do’a tahiyyat maka untuk sholat yang terdiri lebih dari dua roka’at  maka melanjutkan sholat pada roka’at berikutnya dengan gerakan mengulang gerakan di atas, sedang sholat yang hanya dua roka’at maka diakhiri dengan membaca salam.
15.  Salam : salam merupakan akhir dari gerakan sholat dengan membaca :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ ؤَرَحْمَةُّاللَّهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ ؤَرَحْمَةُّاللَّهِ" حَتَّي يُرَي بَيَا ضُخَدذِهِ.
Setelah membaca salam yang pertama maka ia menoleh ke kanan dan pada salam ke dua maka ia menoleh ke kiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar