Kamis, 22 Mei 2014

AKHLAK TERCELA.

Akhlak tercela adalah gambaran suatu hal yang mengandung unsure tercela dan seyogyanya hal tersebut dijauhi oleh umat muslim. Diantara hal-hal tercela yang akan dibahas di dalam bab ini adalah :
A.                     Ananiah : ananiah asal kata dari ana yang memilili arti aku yang mendapat imbuhan iah sebagai kata ganti milik, dengan demikian kata ananiah menunjukkan kata sifat yang berarti keakuan atau egois.
Seseorang yang memiliki sifat ini cenderung mementingkan diri sendiri dan kurang peduli terhadap orang lain. Di dalam memutuskan suatu permasalahan pun ia cenderung mengutamakan pendapat sendiri dan sering mengabaikan musyawarah bersama atau pendapat orang banyak serta hukum yang bersifat formal.
B.                      Ghibah : ghibah atau menggunjing ialah suatu perbuatan yang bertujuan untuk mencari keburukan orang lain, mencela orang lain, meremehkan orang lain dll.
Ghibah merupakan suatu perbuatan yang sangat tercela bahkan alloh telah mengingatkan, barangsiapa suka mencela maka kelak akan disuruh memakan bangkai seseorang yang ia gunjing dan daging bangkai tersebut dalam keadaan busuk. Firman alloh :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada allah. Sesungguhnya allah maha penerima taubat lagi maha penyayang. Qs. Al-hujurot : 11. - 12.
Kata saudara dalam ayat tersebut memiliki cakupan makna yang luas, bisa jadi saudara yang masih ada ikatan darah, saudara dekat yang selalu bersama atau hidup berdampingan dengan kita dan yang paling baku adalah saudara seiman dan seaqidah.
C.                      Namimah : namimah artinya mengadu domba. Termasuk suatu perbuatan tercela karena bertujuan menghasut satu dengan yang lain yang berujung memecah belah persatuan dan persaudaraan serta melahirkan permusuhan.
D.                     Iri hati : seseorang yang memiliki sifat ini cenderung merasa tidak rela melihat orang lain beruntung atau lebih baik dari dirinya.
Maka untuk melampiaskan rasa tidak suka tersebut maka ia akan melakukan banyak hal seperti menghasut orang lain, berburuk sangka kepada orang lain bahkan tidak segan-segan ia menyebarkan fitnah dengan harapan orang yang mendapat kebahagiaan tersebut tidak lagi merasa bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar